Kepada Relawan Anies Sebut Perubahan Takkan Datang Jika Hanya Diam

Anies Baswedan menghadiri pertemuan dengan relawannya yang bernama IndonesAnies di JCC, Rabu, 2 November 2022. (Foto: Bisnis)


RIAUEXPRES.COM - Anies Baswedan bicara momentum perubahan dan perbaikan di Pilpres 2024 kala bicara di hadapan ribuan relawan IndonesiAnies.


"Karena itu akan terjadi pemilihan presiden dan itu artinya kesempatan untuk meneruskan dan kesempatan untuk melakukan perubahan dan perbaikan," kata Anies dalam pidatonya di Jakarta Convention Center, Rabu, 2 November 2022.


Anies meminta relawannya agar tidak pasif menjelang momentum tersebut di 2024. Dia yakin para relawan IndonesiAnies pun mendambakan perubahan di Indonesia.


"Maka kita tidak bisa hanya diam dan mengharapkan perubahan itu datang begitu saja. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu mengikhtiarkan perubahannya," katanya.


Di hadapan relawannya, Anies mengaku tak hanya akan menawarkan visi dan misi. Menurut dia, visi dan misi bisa dikarang.


Atas dasar itu, ia menawarkan kinerjanya selama menjadi Gubernur di DKI Jakarta sepanjang 2017-2022.


"Rekam jejak boleh diuji, rekam jejak bisa dibahas," kata Anies.


"Relawan kita semua IndonesiAnies, kita tawarkan kepada rakyat Indonesia, apa yang sudah dikerjakan di Jakarta sebagai bahan untuk kita tawarkan kepada Indonesia," katanya.


Sejauh ini, Anies digadang-gadang bakal diusung NasDem, Demokrat dan PKS yang masih menjajaki kemungkinan berkoalisi.


Ketiga partai itu masih belum sepakat soal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies di Pilpres 2024.


Mengenai hal itu, pengamat politik Kunto Adi Wibowo menyarankan Anies Baswedan agar mencari sosok calon wakil presiden (cawapres) pendamping dirinya dari luar partai.


Menurut Adi, selain tokoh luar partai, opsi cawapres Anies bisa berasal dari partai di luar NasDem, PKS, dan Demokrat. Keputusan itu dengan mempertimbangkan Anies bisa menambah dukungan dari partai lain.


Sebab menurut Adi, suara tiga partai pendukung Anies saat ini dinilai belum cukup untuk menjaga stabilitas di parlemen. Karenanya, pilihan cawapres dari luar koalisi perlu dipertimbangkan.


"Butuh koalisi yang lebih besar supaya lebih stabil. Lebih nggak diganggu dan semua programnya di-approve oleh DPR," kata Kunto.***

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama