Dibangun dengan Anggaran Rp2,6 Triliun, Bandara Kertajati Kini Jadi Tempat Main Odong-odong

Bandara Kertajati kini menjadi arena bermain odong-odong karena masih sepi dari penerbangan komersial. (Foto: Media Indonesia)


RIAUEXPRES.COM - Nasib Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat kembali menjadi perbincangan. Bandara yang dibangun dengan menyedot uang negara hingga Rp 2,6 triliun sempat disindir cuma menjadi tempat main odong-odong. Netizen mengunggah foto kondisi terkininya. 


Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Mei 2018. Luas area bandara ini adalah yang terbesar di Indonesia setelah pelabuhan udara Soekarno Hatta di Tangerang. 


Terkini, nasib Bandara Kertajati dibicarakan. Sejumlah netizen menyindir kondisi bandara ini cuma menjadi tempat main odong-odong dan tuan rumah foto prewedding, sebagaimana dilansir fotokita.grid.id. 


Bandara Kertajati berhenti melayani penerbangan reguler berjadwal pada Juli 2019 karena sepi penumpang. Kondisi sepi penumpang tersebut disebabkan akses ke bandara yang tidak memadai ditambah adanya pandemi COVID-19.


Bukan tutup kuping atas kritik itu, pemerintah memberikan solusi. Bandara Kertajati dikabarkan tengah sibuk berbenah untuk melayani penerbangan penumpang komersial pada November hingga Desember 2022.


Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk persiapan itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia dan Lion Air.


"InsyaAllah untuk pertama ada empat penerbangan. Pada Desember nanti bertambah menjadi delapan penerbangan. Paling tidak ada dua penerbangan untuk umrah," terang Budi Karya saat meninjau Bandara Kertajati pada Jumat (16/09/2022). Pernyataan Budi disebarluaskan melalui laman Kemenhub.


Setelah terdampak pandemi Covid-19, Kemenhub bersama para stakeholder penerbangan telah melakukan upaya pemulihan. Caranya dengan membuka penerbangan komersial dari Bandara Kertajati ke sejumlah daerah seperti Kalimantan dan Bali.


"Kita juga menunggu tersambungnya jalan tol dari Bandung pada Oktober. InsyaAllah pada Desember Bandara Kertajati sudah mulai ramai," sebut Budi.


Menurut Budi, Bandara Internasional ini akan semakin lengkap karena sudah konsisten melayani penerbangan kargo, dan nantinya juga akan dibangun pusat perawatan pesawat (Maintenance, Reparation, Overhaul/MRO).


Kertajati bersama Patimban dan Cirebon merupakan kawasan segitiga di Jawa Barat yang sangat potensial sebagai kawasan industri. 


"Pengembangan kawasan industri yang akan dilakukan di sini akan memberikan dukungan bagi kinerja Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati," tandas Budi. 


Komisaris Utama PT Regio Aviasi Industri Ilham Akbar Habibie di 2020 pernah menyebut, bandara ini berpotensi menjadi lokasi yang sangat strategis dan punya potensi bisnis besar.


Bandara Kertajati berdiri pada 2018. Setahun beroperasi, layanan penerbangan penumpangnya ditutup karena bandara sepi. Bandara sempat beralih fungsi jadi tempat foto prewedding hingga terakhir untuk angkut penerbangan kargo.


Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia Gerry Soejatman menyebutkan, Bandara Kertajati bisa kembali ramai asal Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Tol Cisumdawu beroperasi. Kata Gerry, tanpa akses tol bandara ini akan minim penumpang.


"Pertanyaan yang paling penting adalah apakah Tol Cisumdawu sudah tersambung dari Bandung dengan Tol Pantura? Kalau belum, ya, masih akan sulit untuk ramai penumpang," kata Gerry dikutip dari kumparan, Sabtu, 17 September 2022.


Menurut Gerry, apabila pembangunan Jalan Tol Cisumdawu selesai bulan depan, Bandara Kertajati memiliki kesempatan untuk bisa menumbuhkan lagi layanan penerbangan. Terpenting, katanya, terdapat moda transportasi umum buat dari Bandara ke kota Bandung yang memadai.


Gerry menilai, perlu usaha yang sangat besar demi meramaikan Bandara Kertajati, seperti meningkatkan konektivitas bandara ke kota-kota sekitarnya, selain Bandung, Cirebon, Brebes, dan Tegal. Hal ini disebabkan Bandara Halim sudah mulai beroperasi penerbangan berjadwal lagi.


"Ini merupakan kompetitor utama bandara Kertajati kalau hanya tergantung kepada Bandung," ucapnya.


Itu sebabnya, dia meminta agar masyarakat tidak memikirkan dari sisi kuantitas yang penting terlihat ramai saja. Namun, memang terdapat maskapai yang ingin beroperasi atas keinginannya sendiri bukan diminta pemerintah untuk terbang dari/ke Bandara Kertajati


Ia juga berharap agar rute yang sudah ada mampu survive. Sehingga, akan muncul secara perlahan rute-rute tambahan lainnya. "Kalau berharap bisa langsung ramai dan hampir memenuhi kapasitas yang ada dalam waktu 1-2 tahun sih itu impian belaka. Lebih baik semua pihak fokus pada langkah-langkah yang realistis," tandas Gerry.


Pengamat Transportasi Alvin Lie menjelaskan, Bandara Kertajati saat ini bahkan tidak memiliki jadwal penerbangan sama sekali. Bandara Kertajati belum menerima penerbangan komersial sejak April 2020 lalu, karena pandemi. Namun, direncanakan pada November mendatang sudah mulai menerima penerbangan haji.


“Membangun mengembangkan bandara harus ada kajian yang komprehensif dan objektif ini kan infrastruktur yang dinamis, saat mau bangun bandara harus diproyeksikan untuk kebutuhan 50-100 tahun mendatang, tapi membangunnya bukan untuk 50-100 tahun mendatang.


Tapi bangunnya untuk kebutuhan mungkin 5-10 tahun dulu, kecil dulu kemudian nanti dikembangkan bukan bangun besar karena biaya operasional, perawatan tinggi, tidak ada income, itu akan bunuh bandara itu,” terang Alvin Lie dilansir dari Tirto, Senin, 12 September 2022.


Beberapa bandara baru selain BIJB juga bernasib sama, 'mati suri'. Misalnya, Bandara JB Soedirman, Purbalingga, Jawa Tengah. Bandara JB Soedirman saat ini terpantau tidak memiliki jadwal penerbangan lagi.


Sebelumnya, bandara ini digunakan maskapai Citilink dengan tujuan Jakarta-Purbalingga dan sebaliknya, namun belum lagi terlihat ada jadwal penerbangan ini pada platform penjualan tiket pesawat.***

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama